Sabtu, 16 Oktober 2010

karya baru!

Halo bloggers! udah lama banget ini blog terlantarkan. Maaf ya fahem's blog :(
Seperti biasa saya (sok) sibuk sekali buat ngadepin segala hal demi masa depan, banyak TO, TO, TO, bimbel, bimbel, latihan soal, UTS, dan masih banyak lagi. Pokoknya akhir2 ini saya dan soal semakin lengket!

Tapi itu semua ga menghalangi saya buat berkarya, di sela-sela waktu aku sempatkan diri buat bikin-bikin kerajinan tangan yang baru. Awal ceritanya sih pas aku sama Ulfah pergi ke toko buku. Nah pas liat-liat rak isi lilin gitu2, eh ada tuh merek namanya DAS, warnanya coklat gitu. Aku mikir kayanya itu tanah liat deh. Eh, eh tapi lihat! Ada yang warna putih juga, pas kuliat ternyata emang bener, dia macem2 tanah liat gitu. Tapi bahannya dari kertas, mungkin namanya gips kali ya (kali). Gatau juga sih itu bahan apaan, yang jelas aku tertarik sama yang warna putih dan akhirnya kubeli. Harga sebungkusnya 22ribu kalo ga salah.

Dari bahan itu, aku iseng-iseng coba buat pin sama bandul. Nah nah ya, penasaran gimana bentuknya? Ini dia!
:Kalung:

:Pin:
:Tampak samping:
:Tampak depan:
:Tampak atas:

Gimanaaa hayo hasilnya? bagus ndak? Rencananya aku mau jualin ke toko-toko nih, kira-kira laku ga ya? Hehe selain bikin-bikin kerajinan tangan, aku juga iseng nyuri waktu buat latihan gambar-gambar, belum ada kemajuan nih, harus sering-sering latihan :(

:Penyemangat belajar:
:Sketsa:
:Setelah diwarnai:
Yak teman-teman, itulah gambar-gambar saya yang berhasil saya gambar haha ohya tekad saya udah bulet nih untuk masuk FSRD-ITB, doain ya :D


Jumat, 08 Oktober 2010

Kangen

Sudah berlalu begitu lama. Rasanya........................ kangen?
Nghrok!! keliaran muncul. Membabi buta.
Ah, rasanya tidak mungkin seperti itu. Hm sebentar, tulisanmu mencerminkan orang yang rada-rada pah. Oh oke, maklumi saja karena akhir2 ini banyak yang membuat otak ini jadi runyam dan membuat perasaan sedikit (ehm, atau mungkin lagi-lagi) sensitif.

Yah aku juga tidak tahu awalnya mengapa, namun rasanya ada yang berubah. Mungkin bukan rasanya yang berubah, tapi lebih pada bentuknya. Sekali lagi, bukan rasanya. Kalau dipikir, rasanya masih sama, tapi bentuk dari pada objeknya itu sudah berbeda, terlalu berbeda. Oke pahma, rasa-rasanya pikiranmu sudah ngawur.

Aku mendengarnya tadi. Padahal sudah begitu lama, sangat...... lama. lamakah yang belum melewati dua tahun itu? Mengapa begitu perasa. Ketika itu buyar, kau rasa biasa saja. Bukankah kau harusnya senang? Ku kira kau sudah lupa. Namun saat rasanya (tidak tahu yang sebenarnya) hal itu kembali, tersusun lagi, mengapa rasanya seperti ini? Jadi apakah selama ini pikiranmu salah? Pikiranmu memang mungkin salah, tapi hatimu tidak.

Ya, aku tahu. Selama ini aku hanya membolak-balikkan hati. Ya, memang hanya itu yang ku bisa. Apalagi? Haruskah aku seperti macan yang mengejar mangsanya? Oh maaf, itu bukan aku. Mengejar dengan liar? Ah sudah pasti kau tahu jawabannya.

Namun mengapa, mengapa selalu sang macan yang menang dalam pertempuran? sementara satu lainnya hanya melihat dan... ya, tak bisa berbuat apa-apa. Kau tahu, macan yang menang selalu bermental dan berkeyakinan bahwa dia macan, namun yang satunya, kau tahu sendiri. Berfisik macan namun bermental keledai!

Sungguh ingin sekali kukatakan. Kukeluarkan semuanya! Tapi, bukan.
Bukan hanya itu!

Sebenarnya apa yang daritadi kau tulis? Apa yang sedari tadi kau perbincangkan? Ehm, kau bingung ya. Oke, intinya cuma satu:

Aku kangen diriku yang dulu!