Minggu, 24 Mei 2015

Pertemuan

Hidup sungguh penuh jenaka dan rasanya saling berkaitan satu sama lain. Bagai harta berbentuk penyujian jiwa yang dengan sabar dikumpulkan, per-satuan waktu mulai menampakkan dirinya. Sebuah pertemuan.

Aku ingin bertemu dengan seseorang yang karena hati dan sikapnya mampu membuatku terdorong untuk berubah ke arah yang lebih baik lagi. Mampu membuatku mencintai Allah lebih dalam lagi. Karena karakter dan prinsipnya yang begitu kuat ia mampu bertanggung jawab atas mimpi-mimpinya, atas perjanjian yang ia nobatkan bersama dirinya. Dengan itu ia melesat, merasa rendah hati, dan terus berkarya. Dan dengan itu pula ia tidak menghambat apapun yang ada dalam diriku untuk terus berkarya. Aku memang belum mengenalnya, tapi aku sudah bertemu dengannya.

Aku bertemu dengannya dalam balutan doa yang selalu kusematkan kepada-Nya. Doa yang pada akhirnya selalu kuikhlaskan ketetapan terbaik hanya datang dari Allah. Aku memang belum mengenal dirinya, dirinya pasti juga bahkan tak tahu siapa aku. Pernah bertemu, tapi rasanya itu saat diriku masih dalam diri yang jauh dari kata dewasa. Tapi aku selalu merasa Allah yang tetapkan semua ini, yang dengan izinnya akan berada pada sebuah titik: pertemuan.

Satu hal yang kupelajari tentang perasaan bahwa Allah Maha Membolak-balikkan hati hambanya... Dan itu benar-benar terjadi jika kita mau untuk berserah diri hanya pada Allah. Allah selalu tunjukkan apa yang terbaik untuk kita,  semua ini tentang harapan dan amanah yang diperjuangkan untuk masa depan... Siapapun itu, Allah akan tunjukan di waktu yang tepat. Yang bisa kulakukan adalah terus memperbaiki diri sampai pertemuan itu tiba.

____________________________________________________________________________

Mei 2015: Dirinya hadir membawa perasaan baru dalam diriku. Cerita darinya membuatku kembali bersemangat meraih mimpi. Terima kasih.. Keceriaan tampak hadir ketika kau bertemu dengan jiwa yang tepat :)

Kamis, 14 Mei 2015

Hari Ini

Ke Pasar Rebo, lanjut ke Cililitan tapi salah naik angkot 2x, naik busway sampai Ancol. Naik Bus Wara-Wiri, naik gondola, ke pantai, makan, ke pasar seni, ngobrol, curhat, masa depan, sedikit air mata, banyak canda dan tawa. Lepas, terbuka, jujur. Titik temu, bahagia.

Jalan, ngobrol lagi, istirahat, busway, hujan deras, meneduh, makan, pulang. Angkot balik, Cililitan, Pasar Rebo, digodain abang2, langsung pake masker, gelap, takut haha salah naik angkot lagi, harusnya 112 malah 37 *kebiasaan*, untung nyadar, dan pulang!

Langsung minum, ngabarin, dan istirahat. Terima kasih Mbak Via ndut! :)

Rabu, 13 Mei 2015

Tidak Selamanya

Tidak selamanya teman-temanmu harus tahu apa yang terjadi padamu. Jika itu masih bisa kau simpan, simpanlah.. Allah ingin engkau bercengkrama lebih lama pada-Nya. Mungkin di titik ke sekian kau rasakan ini sebagai sebuah derita, tapi rasakanlah bahwa ujian ini datang karena kasih sayang-Nya.

Mencoba menerima, tersenyum :) Allah akan mudahkan.. Alah akan mudahkan..

"Pada akhirnya tempat kembalimu adalah keluarga."

Tidak selamanya teman-teman terdekatmu harus tahu. Tidak selamanya pula kau harus sekeras itu bertahan untuk kuat. Tapi kau tetap bisa memilih untuk tersenyum dan melanjutkan hidup. Melanjutkan tanpa risau dengan keadaanmu yang seperti ini. Karena kau terlahir untuk percaya,  karena Allahlah yang akan menguatkan.. Tersenyum, Fahma :)

Minggu, 10 Mei 2015

Tertutup

Mereka tak pernah tahu betapa tertekannya aku selama ini. Semua tak pernah tahu.. Mereka hanya tahu bahwa aku terkesan tak peduli trhadap ini. Belasan tahun sudah menempuh banyak cara tp tetap tidak ada hasil dan selalu aku yg disalahkan..

Bagaimana aku mencoba peduli jika banyak intimidasi yang selalu menyapa? Kecuekanku adalah caraku untuk tidak menangkap omongan mereka yang menyakitkan. Siapa juga yang ingin menjadi seperti ini?

Ikhlas.. Mungkin selama ini aku belum menerima, atau mereka yang tidak menerima kondisiku. Aku lelah, benar-benar lelah. Lagi-lagi hanya tangisan tanpa suara yang bisa aku lakukan. Aku ingin pergi.. Allah..

Sabtu, 02 Mei 2015

Terkapar

Sudah seminggu lebih kondisi badan sedang tidak fit. Tapi yang ada malah tetap memaksakan diri ya Fah? Heu alhasil di rumah selalu tinggal ampasnya, pusing dan tidur.

Hari ini seharusnya pergi, tapi sepertinya tidak jadi. Lebih baik istirahat dulu, memulihkan kondisi diri. Siapa yang akan peduli selain diri sendiri?

***

Aku sedang mencoba meraih mimpi yang seutuhnya. Kali ini kolaborasi bersama 2 teman kuliahku dan 2 teman SMA-ku. Aku sangat sangat sangat bersemangat menjalankan ini. Semoga Allah akan tunjukkan pintu jawabannya lewat ini. Alhamdulillah meeting perdana berjalan lancar, akhir Mei ini Insya Allah sudah bisa launching. Setidaknya dunia tidak jadi sepi di beberapa waktu.

Memang sekarang fasenya lagi, teman-teman (juga aku) sudah sibuk urusannya sendiri-sendiri. Bukan hal yang buruk, memang sudah waktunya seperti ini. Akan merasa sepi ketika kita sedang luang, ingin bermain tapi tidak ada waktu. Apa enaknya kerja seperti itu?

Perbincangan dengan Mella Upi kami simpulkan bahwa kami adalah pribadi bebas dan tidak suka terikat dengan tekanan yang rutin dan ujung-ujungnya hanya sandiwara hidup. Bosan, jemu, sama sekali tidak menarik. Maka dari itu kami bertiga suka sekali jalan-jalan dan mengeksplor sesuatu. Lewat hobi kami akan berkarya, dan dengan karya kami akan hidup :)

Bismillahirrahmanirrahim. Smg Allah mudahkan rencana kami..