Pernahkah kau rasakan mati? Atau pernahkah kau merasa.. sebentar lagi kau akan mati? Aku pernah. Izinkan aku menceritakannya padamu.
Semula rasa ingin mati ini kutahu dari teman dekatku, sebut saja A. Saat kami sedang latihan untuk lomba, tiba-tiba saja ia menangis. Menangis di hadapanku dan salah satu temanku. Kenapa ia menangis? Pertama, ia bilang sudah tidak kuat menahannya, hanya itu yang dia bilang. Kami bertanya, kenapa? Ia bungkam. Sampai berkali-kali kami tanyakan, dia tetap bungkam. Namun pada akhirnya tangis itu pecah, tangis itu menyayat hati kami. Sambil terisak ia berkata.
"Hiks.. kayanya gue.... sebentar lagi.. bakalan mati deh........."
Deg! Seketika darahku langsung berdesir. Aku langsung memeluknya. Dan aku langsung berkata tidak, jangan bilang seperti itu! Aku benar-benar sedih mendengar ia berkata seperti itu, aku ikut menangis. Aku seperti merasakan apa yang ia rasakan saat itu. Isaknya kini terdengar lebih jelas. Ia kembali bercerita, terus bercerita. Tentang rasa yang perlahan menyiksanya, tentang kejadian-kejadian yang membuatnya takut, takut akan kematian. Takut akan dosa-dosa yang kelak akan dipertanggung jawabkan. Ia sadar akan dosa yang paling sering ia lakukan: bergossip. Ya, jarang sekali perempuan yang tidak bergossip. Akupun mengakui aku sering bergossip. Banyak orang mengatakan, "Kalau laki-laki paling susah ninggalin bola. Kalau perempuan apa ya? gossip kali ya." Aku cukup setuju dengan perkataan itu. Namun setelah ku dengar cerita dari A, rasa takutnya tertular kepadaku. Dan malam itu menjadi saksi, kamipun akan mencoba berhenti menggosip. Oke, ralat. Mencoba saling mengingatkan untuk tidak bergossip lagi.
Dan sampai saat inipun kami sudah jarang bergossip. Memang harus diakui kalau susah untuk meninggalkannya. Sadar ataupun tidak pasti kita pernah membicarakan orang lain. Namun kami mau berusaha, berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
Itu kisah lama dari teman dekatku. Kini cerita tentang aku, tentang rasa yang membuatku takut setengah mati. Aku merasakannya begitu saja. Saat aku sedang beraktivitas ataupun diam. Tiba-tiba saja di di pikiranku tertancap bahwa aku akan segera mati. Terus saja begitu sampai aku risih sendiri, sampai aku benar-benar gelisah, sampai aku benar-benar memikirkan kematian.
Aneh memang. Aku sampai search di google tentang tanda-tanda orang mati. Dan ketika kubaca aku langsung takut dan ku close dengan cepat. Degup jantungku dengan kencang berdetak. Aku benar-benar takut. Takut sekali. Aku tak tahu kenapa ini, ada apa ini. Aku sama sekali tak tahu. Aku terus menyimpannya seorang diri, sampai suatu ketika aku tak tahan lagi dan kuceritakanlah semua yang kurasa. Ya, pada A, teman dekatku yang pernah juga merasakannya. Ia mendengarkan ceritaku dengan seksama. Ia pun berkata,
"Jangan dipikirin fah, itu semua cuma tipu daya setan. Mereka mau ganggu kita. Atau dibalik itu Allah mau ngingetin kita tentang salah kita, entah itu apa. Yang jelas kita ambil aja hikmahnya dari sini. Semangat ya!"
Waw, sungguh bijak. Saat itu hatikupun seperti diliputi sesuatu yang membuatku nyaman dan tenang. Akupun mencoba menangkap maksud dari kata-kata A tersebut. Dan Alhamdulillah sampai sekarang rasa itu sudah tak pernah hadir dalam pikiran dan perasaanku. Aku kembali.
Nah teman, apa kalian pernah juga merasakannya sama sepertiku? Apa menurut kalian rasa itu wajar? Aku tak pernah tahu. Aku butuh jawabannya.
Semula rasa ingin mati ini kutahu dari teman dekatku, sebut saja A. Saat kami sedang latihan untuk lomba, tiba-tiba saja ia menangis. Menangis di hadapanku dan salah satu temanku. Kenapa ia menangis? Pertama, ia bilang sudah tidak kuat menahannya, hanya itu yang dia bilang. Kami bertanya, kenapa? Ia bungkam. Sampai berkali-kali kami tanyakan, dia tetap bungkam. Namun pada akhirnya tangis itu pecah, tangis itu menyayat hati kami. Sambil terisak ia berkata.
"Hiks.. kayanya gue.... sebentar lagi.. bakalan mati deh........."
Deg! Seketika darahku langsung berdesir. Aku langsung memeluknya. Dan aku langsung berkata tidak, jangan bilang seperti itu! Aku benar-benar sedih mendengar ia berkata seperti itu, aku ikut menangis. Aku seperti merasakan apa yang ia rasakan saat itu. Isaknya kini terdengar lebih jelas. Ia kembali bercerita, terus bercerita. Tentang rasa yang perlahan menyiksanya, tentang kejadian-kejadian yang membuatnya takut, takut akan kematian. Takut akan dosa-dosa yang kelak akan dipertanggung jawabkan. Ia sadar akan dosa yang paling sering ia lakukan: bergossip. Ya, jarang sekali perempuan yang tidak bergossip. Akupun mengakui aku sering bergossip. Banyak orang mengatakan, "Kalau laki-laki paling susah ninggalin bola. Kalau perempuan apa ya? gossip kali ya." Aku cukup setuju dengan perkataan itu. Namun setelah ku dengar cerita dari A, rasa takutnya tertular kepadaku. Dan malam itu menjadi saksi, kamipun akan mencoba berhenti menggosip. Oke, ralat. Mencoba saling mengingatkan untuk tidak bergossip lagi.
Dan sampai saat inipun kami sudah jarang bergossip. Memang harus diakui kalau susah untuk meninggalkannya. Sadar ataupun tidak pasti kita pernah membicarakan orang lain. Namun kami mau berusaha, berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
Itu kisah lama dari teman dekatku. Kini cerita tentang aku, tentang rasa yang membuatku takut setengah mati. Aku merasakannya begitu saja. Saat aku sedang beraktivitas ataupun diam. Tiba-tiba saja di di pikiranku tertancap bahwa aku akan segera mati. Terus saja begitu sampai aku risih sendiri, sampai aku benar-benar gelisah, sampai aku benar-benar memikirkan kematian.
Aneh memang. Aku sampai search di google tentang tanda-tanda orang mati. Dan ketika kubaca aku langsung takut dan ku close dengan cepat. Degup jantungku dengan kencang berdetak. Aku benar-benar takut. Takut sekali. Aku tak tahu kenapa ini, ada apa ini. Aku sama sekali tak tahu. Aku terus menyimpannya seorang diri, sampai suatu ketika aku tak tahan lagi dan kuceritakanlah semua yang kurasa. Ya, pada A, teman dekatku yang pernah juga merasakannya. Ia mendengarkan ceritaku dengan seksama. Ia pun berkata,
"Jangan dipikirin fah, itu semua cuma tipu daya setan. Mereka mau ganggu kita. Atau dibalik itu Allah mau ngingetin kita tentang salah kita, entah itu apa. Yang jelas kita ambil aja hikmahnya dari sini. Semangat ya!"
Waw, sungguh bijak. Saat itu hatikupun seperti diliputi sesuatu yang membuatku nyaman dan tenang. Akupun mencoba menangkap maksud dari kata-kata A tersebut. Dan Alhamdulillah sampai sekarang rasa itu sudah tak pernah hadir dalam pikiran dan perasaanku. Aku kembali.
Nah teman, apa kalian pernah juga merasakannya sama sepertiku? Apa menurut kalian rasa itu wajar? Aku tak pernah tahu. Aku butuh jawabannya.
Kunjungan perdana dapat pertamaxxx...salam kenal...met istrahat...
BalasHapus:((
BalasHapusMasya Allah...
salut buat mbak fahma dan temennya... yang bisa nahan goda'an gosip...
jarang2 ada orang takut mati karena gosip...
mereka pasti cinta sekali kepada Allah.. :)
ya perasaan yang sama pernah saya rasakan juga. waktu itu pas mau tidur.. seolah dalam pikiran ku bahwa aku tidak akan bisa bangun lagi.. saya cuma nangis dalam hati. *wah klo keliatan cowok nangis.. geli kali.. hehe* tapi persaan itu hilang setelah saya bangun tidur.. :D *amaann... :D*
BalasHapusSemoga kita tetap optimis. Soal urusan mati itu memang sudah hak, cuma masalah waktu aja. Salam sukses.
BalasHapuskepikiran akan mati ?!
BalasHapusbtw, apa hasil yang fahma dapatkan saat cari "tanda tanda orng mw mati" !?
jd penasaran heheh..
salam sobat
BalasHapuspernah mba,
memang wajar kok kalau ada rasa takut.
semua nanti juga akan mengalami kematian.
trims kunjungannya ke S.A mba Fahma.
kadang aku juga mnegalami perasaan takut mati.. tapi cepat atau lambat kita memang akan mati kan..?/ ambil segi positipnya aja... kalau kita takit mati..harusnya kita lebih taat beribadah sama Tuhan dunkzz..
BalasHapusKalau saya sih non...jangan kata mati yang harus ditakutin tapi takut karena belum mengisi waktu dengan hal2 yang baik sebelum kita mati...ye nggak ! hehehe
BalasHapusSalam hangat & sehat selalu...
Ups... aku juga masih suka bergosip nih...
BalasHapusThanks ya dah diingetin... ^_^
Iya sih.., aku sendiri ngerasa belum punya banyak bekal utk menghadapNYA.
BalasHapuswah, serem bgt, aku ngga pernah nih ngaamin yg kaya gini...
BalasHapusaku juga pernah ngalami hal ini. kadang jadi suka berpikir "gmn ya kalo nanti gue mati??" tapi malah jadi takut sendiri.
BalasHapushemm, katanya saat nyawa kita dicabut itu rasanya sakkiiiiiiiiit banget. nah, itu yg bikin tambah takut :(
gw sllu ingat mati ketika berulangtahun... krn umur semakin berkurang..ajal semakin mendekat...persiapakan diri... waspadalah..waspadalah.... :)
BalasHapushmmm, nakutin bener ya kalo ngerasa kayak gitu >.<
BalasHapusbetewe, apa tanda2nya? khan udah nyari tuh, pengen tau, heu...
selamat hari selasa, fah...
semoga hari ini menyenangkan :D
dan tetap semangat!
ingin mati >,< jauh dari keinginanku
BalasHapusmerinding jadinya hehe
Artikel yang menarik sekali, semoga sukses selalu..thx,slm kenal
BalasHapusaaaaaaaaaaaaaaaa aku jga sering nggosip deh =.= duuh,,
BalasHapusum, kalo aku sih g pernah ky mau mati, tapi pas nginget tentang kiamat 2012 itu, aku langsung inget, dosa aku banyaaak bgt, ampe nangis nginget nya T_T skarang mulai nyoba biar solat g bolong...
ditunggu artikel trbaru nya ya =)
BalasHapusaku belum pernah ngerasain itu ka alhamdulillah, jadinya kurang tau ..
BalasHapustapi nice post ka, with this i can learn something :) jadi bisa belajar juga makasih banyak ka :D ngomong2 sekarang aku ganti link jadi astaridhia.blogspot.com, makasih ka fahma !
riri
hm,,,
BalasHapusaku juga pernah ngerasa kayak temen kamu
tapi itu gara2 aku mengalami hal2 aneh mulu
yang nyerempet2 kematian gitu
terus aku nangis2 ma cowokku
dia ingetin aku klo itu cuma perasaan aku
aku gak boleh ngedahuluin Allah
gitu2 pokoknya
besoknya aku gak ngalamin hal2 aneh lagi :D
kalo menurutku kematian adalah satu hal yg pasti masing-masing kita akan menemuinya, cuma beda jadwal aja, jadi percuma takut mati :)
BalasHapusseperti kata kamu, setelah mati akan kemana, itu yg bikin takut.
Saya aja kadang mikir, kalo nyasar ke neraka belom tentu saya betah dan kerasan disana, sedangkan surga, boro-boro masuk, bisa dapat emperan surga aja saya masih ragu :p
biasanya buat saya muncul kalo lagi sakit, nyeri, ga berdaya, rupanya sehat itu nikmat dan karunia atau kalau sedang mengingat-ingat kejadian lalu dimana sebetulnya kematian mudah aja menghampiri
mumpung masih ada jatah hidup, masih ada kesempatan nabung amal kebaikan buat bekal di alam sana
R