"Mendapatkan perhatian dari manusia (apalagi lawan jenis) itu mudah. Tapi, mendapat perhatian dari Allah itulah yang sulit. Lalu, mengapa kau berusaha mencari perhatian manusia dan melupakan bahwa Allah itu ada?"
"Yang aku tahu, memadu kasih di umur yang sekarang belum waktunya dan belum sesuai izin-Nya. Yang aku tahu pula, janji Allah itu pasti. Ketidakbolehan hal tersebut juga sudah ada dalam Al-Quran, dan kamu.. mengapa terlihat seperti menutup-nutupi kebenarannya?"
"Bukankah lebih baik mengakhiri saja, ketimbang diri dan hatimu tahu itu salah, namun karena rasa tak enak pada manusia dan takut akan kehilangan, tetap kau lanjutkan?"
"Sudah berapa banyak kebenaran yang sengaja kau tutupi, alih-alih membenarkannya karena lingkunganpun membenarkan, hatimu pun kau tutup dan selalu berupaya menolak kebenaran."
"Hidup itu bukan remeh temeh. Kamu harus tahu mengapa kamu diciptakan, walau pada dasarnya tak kan ada manusia yang tahu mengenai hakikatnya secara pasti. Namun kamu diberi akal untuk tahu yang mana yang benar, dan mana yang salah."
"Sudah siapkah menanggung segala dosa di dunia? Takut mengambil resiko karena pandang manusia? Sudah memikirkan akan kematianmu? Kehidupan setelah kematianmu?..."
"Sanggup memikirkan seberapa besar amalanmu? Seberapa yakin kamu sudah beragama Islam? Seberapa yakin imanmu di terima Allah? Seberapa yakin Allah menganggap kamu Islam dan memiliki iman...?"
Astagfirullahaladzim..
Semoga Allah selalu memudahkan kita semua dlm urusan dunia dan akhirat..
amiiin...
BalasHapus*membuatku berfikir tentang kebenaran yang sebenarnya.