Gue lelah jadi orang yang selalu mengontrol kalian.
Gue lelah selalu jadi orang yang harus ambil solusi.
Gue lelah di kambinghitamkan.
Gue lelah di percaya, atau dimanfaatkan?
Gue lelah untuk diandalkan.
Gue lelah memenuhi ambisi kalian.
Gue lelah menutupi bolong-bolong kewajiban kalian.
Gue bahkan terlalu lelah untuk menangis.
Gue terlalu lelah untuk berharap.
Gue terlalu lelah untuk menolak.
Gue terlalu lelah oleh semua yang kalian perbuat.
Adakah, hadirkah.
Kapan, dan dimana saatnya.
Kapan, dan bolehkah gue berharap.
_________________________________________________________________________________
Gue, gue, dan selalu gue.
Kapan akan menjadi mereka atau kita?
Orang itu selalu banyak bicaranya.
Bukankah egoisme itu jadi miliknya sendiri?
Demikian hidupnya, tenggelam oleh lamunan kata.
Bahkan itu menunjukkan ketakutannya.
Ketakutan akan hidup.
Hanya banyak bicara, dusta.
Tak banyak usaha, bisa tunjukkan?
Memang bisa apa tanpa usaha?
Memang bisa apa kalau isinya semua dusta?
***
Biar saja semua menganga.
Menusuk-nusukmu tiada habisnya.
(tertawa)
Senang? Puas? Atau mulai kesal?
Dendam ya?
(tertawa lebih)
Selamat ya, kamu masuk ke dalam jebakanku.
Selamat ya, kedongkolan merasukimu.
Selamat ya, kamu tidak sadar.
Itu hati pasti sudah penuh debu.
Itu hati pasti sudah penuh iri.
Rapikan.
Bereskan.
Bersihkan.
Tak sanggup?
Berlalulah dari hidup.
Kalau begitu, kamu artinya....
Mati?
_________________________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar