Senin, 04 Agustus 2014

Lupakan

Kata tak mampu gambarkan.
Jiwa tak mampu berkelana, diam..
Hangus saja, biarkan ia terdampar.
Lupakan. Lupakan saja.

Mungkin waktu memang sejenak,
Waktu tak mungkin melambat.
Semua harus dihadapi, semua harus menepati.
Menjadi dewasa, itu yang kau pilih.

Kau, dengan segala hal yang berkelana jauh.
Kau, dengan reruntuhan yang dulu kau bangun.
Sirna, pekat.
Lupakan. Lupakan saja.

Mungkin waktu ingin menguji.
Seberapa jauh kesabaran terpatri.
Waktu terus berlari, namun jiwa membeku mati.