Senin, 28 Mei 2012

Khayalan

Ini adalah beberapa khayalan gue menuju liburan, sangat indah tentunya! <3
Liburan nanti gue akan........

1. Baca novel promises-promises!!!! Itu lho, novel bercover bunga-bunga indah yang pernah gue post di sini. Sampe sekarang belum kesampean baca..



Yang artinya, dari pagi gue akan ke ZOE dan baca sepuasnya sampe malem! Muahahahaha akhirnya bisa juga setelah sekian abad gue merasa amat ketinggalan dengan novel-novel dan komik tercinta :"

2. Ke DIBI!!! Ke ZOE belum cukup? Belum laaah! DIBI, rental buku kesayangan gue dari SMP, juga harus merasakan bagaimana tersiksanya gue selama ini hilang dari peradaban perkomikan *heaaa* apa kabar natsume? apa kabar mikan? apa kabar yotsuba? apa kabar ichiiii? yah semua itulah, gue kangen kalian. *udah gila*

3. Ke RUMAH GESHA!!! Ngapain? Mancing B-) Oh, cool...

4. Ke RUMAH PUTRI!!! Ngapain? Jahit-menjahit hahaha liburan ini gue udah harus bisa bikin Rok sama rompi uyeah!

5. MAGANG!!!! Ini masih menjadi rahasia dan impian terindah gue, lagi nyoba ngirim cv+portfolio+artwork, doain aja ya :)

6. Buat tutorial di blog! Nah..... untuk yang satu ini, setiap liburan yang gue habiskan pastinya gak jauh dari kerajinan tangan gitu kan. Entah buat cincin, gelang, sepatu-sepatu lucu, pin, gantungan, dll. Untuk itu, demi rasa cinta gue yang tinggi terhadap karya seni *ahem* gue akan buat postingan tentang itu semua. Yah... semoga sedikit-sedikit bisa membantu bagi yang membutuhkan lah ya :>

7. UANG BANYAK! Nah, masalahnya.... untuk mewujudkan khayalan gue, gue butuh uang kan hiks... yang artinya LIBURAN= GAK ADA UANG JAJAN. Aih sedih, yah semoga ayah tetep ngasih uang deh :3

Baru segitu sih yang terpikirkan, soalnya poin 1-6 adalah impian gue yang udah karatan dari beberapa waktu yang lalu hahaha masih banyaaaaaaaak banget yang lainnya, tapi itu dulu aja deh. Menjelang beberapa waktu lagi kita liburan, tetap semangat nge-DTP dan maketnya! Wohoooooy (9^o^)9

Minggu, 27 Mei 2012

Pertanyaan

Huli, sore ini ada kejadian yang sedikit menyentak. Apa tuh? Ya adalah.. *sok rahasia*
Bukan lebih melihat kepada kejadiannya, tapi pelajaran yang dapat diambil.
Apa tuh? Ternyata di sekitar kita masih banyak yang jauh dari Allah.

Bukan sok-sokan udah deket sama Allah ataupun sok-sok orang bener ya. Tapi... bukankah lebih baik dekat dengan yang baik-baik? Jadi inget soal agama, kenapa masih ada agama padahal manusia sudah diberi akal dan kemampuan yang sempurna? Akal doang gak jamin, bro. Disini pakai hati juga. Ilmu tentang ruhani itu gak bisa dicapai hanya pakai akal saja. Guepun juga belum ngerti2 banget masalah ginian. Tapi yang gue yakini adalah, dekat-dekat dengan yang baik tentu akan berdampak baik. Dekat dengan Allah berdampak ketenangan dan kenyamanan. Dekat dengan Allah adalah jawaban paling sempurna sepanjang masa.

Nih ya, gue kasih contoh kasus. Seperjalanan hidup gue, banyak banget gue jumpai macam-macam orang dengan tipe berbeda. Kita fokuskan kepada orang Islam. Kita fokuskan lagi kepada, dia orang Islam tapi sinis terhadap Islam itu sendiri. Yup, banyak gue jumpai, mau umur masih muda sampai yang udah renta, mereka belum paham rasanya Islam. Kasus FPI misalnya, mereka begitu sinis mencaci maki FPI beginilah, begitulah dan karena melihat Islam dengan pandangan seperti itu, mereka jadi ragu sendiri akan Islam. Diluar FPI yang nggak usah dibahas lagi deh ya, coba lihat ke dalam diri kita, sejauh apa merasakan Islam.

Yang gue bahas disini adalah, coba kita kesampingkan 'rasa-rasa' dunia itu. Gue pikir, apa gunanya mencaci dengan segala macam cara namun kita sendiri tak tahu mengapa memilih Islam. Coba hey, kenapa masuk Islam? Karena lahir udah Islam? Karena orangtua?

Ini jadi bahasan di kala obrolan bersama Mella dan Irma. Kenapa kita masuk Islam. Yang akhirnya kita tahu, kita masih terlalu bodoh dan minim untuk urusan agama. Kita jadi tahu, kita Islam, tapi kok bertanya akan agama sendiri, kita kebanyakan tidak tahu jawabannya. Dan satu pertanyaan keluar dari mulut gue, dan gue tersentak dengan pertanyaan gue sendiri.
"Kita udah ngaku Islam, tapi di mata Allah kita Islam bukan ya?"

Deg, seakan terlupa dengan yang ini, penilaian Allah. Saat di dunia, kita beribadah, mengikuti ajaran-ajaran Islam, tapi di mata Allah apakah kita benar-benar orang Islam? :"

Dan mengesampingkan segala 'rasa-rasa' dunia, sudah mencoba merasakan bahwa Allah ada? Bahwa Allah begitu dekat? Mengesampingkan segala bentuk sensi terhadap orang-orang ataupun organisasi Islam, sudah mencoba rasanya Islam untuk diri sendiri kah?

Pernah kamu pikir hal ini sepele? Sesepele hidupmu di mata Tuhan, jika kamu melupakan Dia. Sesombong kamu menjalankan hidupmu tanpa mencintai Tuhan. Sesombong dirimu yang merasa mampu menaklukkan masalah tanpa bimbingan Allah.

Jika kamu sinis terhadap tulisan ini, coba rasakan dengan hatimu. Berarti ada yang salah disana. Hihi selamat belajar bersama ya, belajar mengenal hati dan Tuhan :)


Sabtu, 26 Mei 2012

S.W.A.T, Rindu!

Malam hati.... Apa kabarmu?
Ingatkah kamu akan peristiwa tahun lalu? Saat pengumuman itu tertera di layar komputer:
Selamat! Fahma Nurika Aisyah- Arsitektur Interior Universitas Indonesia.
Begitu bahagia, begitu semangatnya. Sampai-sampai membuat daftar belajar sampai menjelang masuk kuliah. Lucu ya :)

Ingatkah kamu hati...
Saat kamu berbagi secuil kebahagiaan ini?
Dengannya, mereka..
Semoga tautan benangnya tetap terkendali.

Malam yang bersinar saat itu, namun kini mengapa menjadi sayu?
Sayup-sayup bak kain yang terhempas, melepas pelangi-pelangi hati.
Satu-satu..
Pelan, rumit, tak terkendali.

Auramu begitu penuh disini.
Benangmu sungguh melekat.
Bak virus, melekat berwaktu-waktu.
Ini masih setahun yang lalu, bukan?

Jari jemari menghitung, bahkan tak sanggup ku menghitung berapa rindu.
Aku sayu, aku pilu, namun tetap terjatuh di sangkarmu.
Kangen. Begitu orang-orang menyebutnya.

Aku kangen padamu, kalian.
Semoga tahun ini bisa bertemu. :)


Kamis, 24 Mei 2012

Yoh!

Siang yang lumayan menyengat ini, aku kembali mengingat tiap potongan yang sudah berlalu.
Aku tersadar bahwa aku belum mampu menjalankan segalanya dengan baik.
Prioritas, komitmen. Semua tetap berjalan, namun karena dirasa tak maksimal semua terasa tak terpegang.
Apa ya? Apa karena terlalu banyak berpikir?
Peristiwa-peristiwa kecil kurasa sudah menggerogoti sisi diriku.
Aku jadi bercermin.
Aku kehilangan sisi diriku yang positif. Untuk itulah, aku ingin menuliskan tentang ini.

Aku belajar.
Dari banyak organisasi yang aku ikuti, aku belajar akan kerja sebuah tim.
TIS- Technique Informal School. Dari orang-orang di dalamnya, yang terkumpul dalam BPH TIS 2012, Kak Titis, Kak Rahman, Niken, Ka Meri, Kak Ayu, Kak Marlin, Wisi, Desna, Yopik, Ayu, Ican, Yudis, Ratna, Ilmi, Cipto, Arno dan Kak Ain (namun sekarang diganti Shirly), aku belajar akan pentingnya bekerja sama. Berjuang untuk adik-adik disana. Walau aku tahu, aku jarang ikut mengajar, namun aku mencoba menebusnya untuk optimal bekerja di humas TIS. Memang dari awal itulah alasan mengapa aku memilih turut serta dalam humas, saat aku berpikir akan tugas Arsitektur yang menyita banyak waktu, humaslah yang aku rasa, aku bisa bekerja optimal disana. Dari sinilah aku mulai belajar kembali akan banyak hal. Bagaimana membuat mading saat belum ada BP yang membantu, berdua bersama Kak Ayu mempublikasikan lewat jejaring media ataupun telekomunikasi. Berdua memberitahu alumni TIS untuk ikut datang dalam hearing proker TIS, membuat twitter, membuat akun facebook, membuat poster, membuat hiasan rumah TIS, bahkan terakhir, membuat buletin pertama TIS. Ditambah oprec BP TIS, humas mendapatkan Mella, Dini, Dewi, dan Mentari yang turut serta bekerja sama dengan kami. Mulai dari aku dan Kak Ayu yang bingung bagaimana menghadapi BP yang awalnya jarang membalas sms, suka ngaret kalau rapat, dan permasalahan lainnya. Disini aku belajar banyak hal menghadapi tiap masalah yang datang. Dan kini, alhamdulillah proker humas berjalan dengan baik.

Dari TIS aku juga belajar akan bersyukur. Menilik tentang impianku entah di nomor berapa, "Aku ingin mengajar anak yang kurang mampu dan membangun lapangan kerja untuk mereka." Aku merasa Allah senantiasa menuntunku untuk menuju kesana. Betapa bahagia rasanya aku bisa berkumpul dengan adik-adik TIS. Terlebih saat acara HAN kemarin, aku semakin merasa dekat dengan mereka. Bermain dengan Nunu dan Lilis, kejar-kejaran dengan Angga, coba menangkap Gojal yang kabur-kaburan, bermain bola bersama Febri, bahkan Angga sampai minta untuk digendong. Aih rasanya senang sekali.Semoga impianku untuk bisa membangun lapangan kerja suatu saat dapat terealisasikan. Amin.

Masih banyak hal berharga yang kudapat dari keluarga TIS. Aku sadar, untuk mencapai tiap impianku tentu butuh langkah kecil yang pasti. Coba kembali ke impianku yang ingin membangun lapangan kerja, akupun turut serta dalam Marketing-KKM (Keluarga Koperasi Mahasiswa) FTUI. Berawal dari Kakak Asuhku, Kak Melinda, yang pengalaman hidupnya luar biasa. Ia adalah seorang Kakak Asuh yang sangat mencintai dunia bisnis. Terbukti dari jejak hidupnya yang tak jauh dari bisnis, ia ikut HIPMI, dan dia juga merupakan Kabid dari Marketing KKM. Tentu masih banyak organisasi yang ia geluti. Ia beberapa kali memenangkan kompetisi bisnis, dan yang paling membuatku takjub adalah ada seorang investor yang menginvestasi 10 juta untuk ide bisnisnya. Dari dialah aku belajar banyak hal. Tentang realisasi mimpi. Saat aku main ke kosan Kak Melinda, begitu banyak tulisan di dinding kamarnya dan banyak yang sudah tercoret tanda semua berhasil ia wujudkan. Ada lagi Bang Kohar, ia adalah ketua KKM. Sosoknya sangat halus dalam berkata, dan merupakan orang yang ulet dan juga sama-sama mencintai bisnis. Mereka adalah sosok-sosok yang sangat semangat. Dari KKM inilah aku belajar berbisnis, mulai dari pekerjaanku yang memegang proker "Show Up Your Business" aku belajar bagaimana mengumpulkan mahasiswa Teknik yang ingin meluaskan bisnisnya, yang kemudian aku serahkan data-data tersebut ke Kak Ashari, bidang Unit Usaha. Dari sinilah aku mengerti arti konsinyasi, bagaimana pembagian keuntungan dan syarat-syarat lainnya. Ilmu itu mahal, namun mendapatkannya begitu banyak jalan. Dari sini aku juga dapat mengasah kekreativitasanku, membuat poster dan membuat katalog. Dan proker paling besar yang akan kami kerjakan adalah mendesain ulang Kopma dan membuat maskot yang besar, yang secara tidak langsung praktek langsung mendesain ruangan. :)

Yang ketiga adalah Wakabid Medis ROARS. Dari sini aku juga belajar banyak hal. Bagaimana menjalankan tiap proker agar berjalan sesuai dengan waktunya, bagaimana mencoba sabar disaat sedikit  anggota medis yang datang rapat, dan juga bagaimana menjalin kerjasama dengan baik.

Masih banyak hal tentunya yang ingin aku tuangkan. Namun lain waktu saja. Intinya, di tulisan ini aku ingin memberitahu diriku kembali, membangkitkan semangat positif yang ada di dalam diri, bahwasanya semua yang aku lakukan merupakan pembelajaran dan pengalaman nyata. Memang suatu saat ada hal yang terasa salah dan tak terpegang, ingin rasanya melarikan diri dan menyendiri dahulu untuk memperbaiki diri. Namun kurasa hal itu cukup menyita waktu untuk pilihan langsung bangkit. Aku tak boleh kalah dengan kegagalan. Saat kegagalan datang, saat aku ternyata mengecewakan, aku harus tahu bahwa aku masih memiliki kekuatan positif untung bangkit. Langsung bangkit saja dan coba langsung perbaiki segalanya. Kurangi alasan memperbaiki diri yang menyeret-nyeret waktu lebih lama. Ingat sebuah pernyataan seseorang, 
"Kita  jadi tidak mengerjakan apa-apa karena terlau banyak berpikir"
Berpikir tentu saja perlu, sangat perlu. Namun langsung bertindak kurasa pilihan yang paling baik. Bertindak sambil berpikir tentunya.

Aku hidup bersama dengan yang lain. Saat aku merasa mengecewakan, berbicara apa yang terasa merupakan cara terbaik. Aku sudah cukup dewasa untuk tahu apakah kinerjaku mengecewakan atau tidak. Aku kembali pada kenyataan bahwa, "Orang yang penuh kesungguhan terlihat dari kinerjanya sehari-hari, sekecil apapun." Aku berkata seperti ini tentu aku belum sepenuhnya menuju kesana. Semua itu butuh proses bukan? Semua orang pernah gagal tentu saja, tapi hanya kemauan dan keberanian menghadapi resiko yang bisa membuat mereka bangkit. Aku punya Allah, yang senantiasa menolong aku dan menunjukkan jalan-jalan kebenaan. Malu rasanya berbicara segala teori tanpa tindakan pasti. Mari lakukan dari sekarang! Selamat beraktivitas ;)


Rabu, 23 Mei 2012

Hari panjang

Assalamualaikum! Haloo halooo! Halo fahma :D
Fah fah yang kemarin itu cengeng banget lho haha iya nih fahma kenapa sih?
*Obrolan bersama diri sendiri*

Hehe iya nih, beberapa hari ini banyak yang nanyain gitu.
"Bun lagi kenapa sih lw?"
"Fam kenapa kok sedih gitu mukanya?"
"Bun ganti mata ya? Kok sembab keliatannya?"
"Ayo semangat faaah"

Aih, perhatian sekali kalian semua :")
Akhir-akhir ini emosi gue lagi gak stabil emang (macem abg labil) haha mungkin karena lagi dapet (nyari alasan) yaaah entah lah, gw cepet seneng, cepet sedih, cepet ngambek, cepet asik, cepet gila, dan cepet diem. Satu lagi, cepet rajin, cepet males juga. Wokwok bocah aneh emang, maklum aja.

Dan sekarang, gue udah kembali normal! Yey! Kembali menjadi fahma yang aneh dan ceriaaa *plak*
Boong deng, iya nih ada apa dengan gue? Pas gue telaah nih tentang diri sendiri *ehem ehem* gue berhenti pada satu indikasi bahwasanya gue........ stress!

He? Iya.... gue stress kawan, stress akan tugas yang menumpuk *lagi-lagi*
Aih, sebab yang normal kok, yang sukses membuat emosi gue gak stabil dibuatnya, yang tandanya fahma belum dewasa. Ya kan? :)

Belum bisa mengatur waktu lebih tepatnya! Haha seminggu kemarin isinya jalan-jalan mulu. Tapi jalan-jalan bermanfaat kok. Sebenernya buat tugas, tapi kita bilang aja jalan-jalan biar menyenangkan ya ihiy kamis kemarin gue jalan-jalan ke sekre TIS buat bikin mading, sampe sore, sama mella sama Ka Ayu. Sorenya nganter mella ke stasiun kober, tadinya mau makan bakso tapi tutup yaudah kita ke stasiun Pocin aja deh. Abis itu jumatnya gue ke TMII bareng Mella, Irma, Rara, Nene, Upi sama Nanas. Niat awal ngerjain Pengars, dikerjain sih tapi terakhir gitu. Pas dateng langsung jalan-jalan hahaha sebenernya gue udah sering banget waktu kecil kesini, tapi ini baru kali pertama gue muterin bener-bener TMII. Naik kereta gantung, mobil 3000-an, ke istana anak-anak, anjungan, wihara, tempat ibadah konghuchu, museum keprajuritan, dll. Seruuuu! Melelahkan tapi menyenangkan :D

Nah, terus sabtunya sebenernya gue ada acara di As-Shof, tadinya disuruh jadi juri lomba gitu tapi karena gak ada konfirmasi dari Bu Dyah lagi, guepun gak jadi ikut dan menghabiskan Sabtu dengan ngerjain tugas. Satu hari itu gue berhasil rajin loh! Haha gue berhasil buat 2 contoh katalog KKM, Poster Seminar Mengajar TIS, ltm agama, makalah fisdas, sama beresin kamar! Wuhuw pas jadi rajin itu enak ya, enak banget tapi sekalinya males tuh gampang banget dan frekuensinya lebih lama -_-

Minggunya, gue habiskan buat nugas juga. Buat mading ROARS dan ngerjain Pengars. Dan taukah apa kesalahan gue? Gue sama sekali gak megang tugas tekomaaaars. Dan jadilah senin malemnya, eh bukan deng, selasa paginya, gue ngebut ngerjan perspektif, body movement sama maket. Uuu nice!

Ah ya kelewat, gue mau ceritain hari Senin. Hari yang bener-bener membuat gue........ kesel setengah mati. Entah tuh waktu itu rasanya tuh abcdefghijklmnopqrstuvwxyz banget. Jadi gini ceritanya, entah kenapa hari itu bener-bener gak mihak gue banget. Jadi ada presentasi fisdas, dan gue udah buat makalahnya. Dea nyari data, Ega buat poster, Mushab presentasi, dan Retri buat kesimpulan dan saran.

Harusnya Retri udah ngirimin data hari sabtu biar ega bisa bikin posternya. Tapi sampe malem Senin Retri belum ngirimin sama sekali, terus ega nelpon gue nanya2 tentang data. Gue bingung padahal udah gue kirimin data ke semua anak. Lengkap, dan kata ega masih berantakan. Gue makin bingung, dan ternyata jam 2 malem gue tau jawabannya, ega belom liat email kiriman dari gue. Dia kira datanya dari Dea, dan email gue nyangkut di spam. Aih, akhirnya dia buat malem itu juga. Tadinya dia mau minta presentasi yg Mushab bikin, tapi pas ditanya ternyata Mushab juga belom selesai.

Belom kesel tuh malemnya. Pas paginya... jengjeng. Pas ketemu ega gw tanya udah selesai belum, kata dia udah tinggal kesimpulan saran nunggu dari Retri. Akhirnya kita nunggu Retri, udah di bbm juga. Tapi ternyata oh ternyata sampe jam 11 dia gak ngasi kabar. Gue udah mulai jengkel disitu. Beginilah gak sukanya gue kalo kerja kelompok. AKhirnya gue sms Retri (dan gue sadar ini sms jutek)

"Ret, lo dimana? Udah jam 11 nih tinggal nunggu data dari lo doang baru bisa print."
Tenot, gak ada balesan. Akhirnya gue sms lagi.
"Bales yaaa, kalo gak bisa seenggaknya ngabarin Ret."

Nunggu. Menunggu. Kerjaan yang paling gue gak suka. Akhirnya sampe jarum jam di angka berapa gak dibales-bales. Kita presentasi jam 1. Dan oh, sekarang jam berapa? Kita belom ngeprint. Akhirnya gue bilang ke Ega, "udah ga daripada nunggu lama, kita aja yang buat Kesimpulannya."
"Yaudah tuh hem laptop gue."

Oke, pas gue lagi mikir kesimpulannya, gue mentok kan nggak ngerti mau nulis apa. Entah karena nyampur kesel dan tinggal beberapa waktu lagi kelas fisdas mulai, pas gue nengok, Ega udah gak ada. Pas gw cari ternyata dia lagi sama Irma. Haih ni anak, tugas dulu kek pikirin. Akhirnya gue ngomong dengan sebelnya, "ga bantuin dong!"

Emosi-emosi. Gue sebenernya gak suka banget kalo gue udah emosi. Gue tahan-tahan tuh, akhirnya kesimpulan selesai. Dan ega nanya, "terus siapa yang ngeprint?"
Nah. Dari pertanyaannya, entah kenapa gue menangkap dia gak mau ngeprint.
"Lo." Gue bilang gitu. "Pake aja motor gue kesananya ga biar gampang." Trus dia bilang, "Nanti aja bareng Yogi." Aih, jelas-jelas Yogi belom selesai buat poster. Mau kapan ngeprintnya?

Yaudah akhirnya gue yang jadi pergi. Tadinya Irma ngajak gue makan, tapi nggak jadi gue mau tugas selesai dulu. Akhirnya dia pergi sama Ega. Trus Irma bilang, "Fahem pergi sendiri? Ya ampun siang-siang gini panas kan kasian.." trus Ega bilang, "Udah hem, gue aja nanti sama Yogi." Ya lo pikiiir? Sekarang udah jam 12 kurang dan mau nanti ngeprintnya? Siapa yang bakal tau nanti ada masalah. Flashdisknya ga kebaca gitu? Macet? Ngantri di Aladdin nya? Hih. Trus dia bilang lagi, "Mau gue temenin gak hem?" "Udah ga usah ga, lw temenin Irma aja makan."

Oke, kekesalan gak berhenti sampai disitu. Pas jalan mau ke Aladdin, gue ketemu Mella sama Ekky yang kebetulan abis ngeprint juga. Pas gue tanya harganya, ternyata 75ribu. Mahal banget. Pas gue sampe Aladdin, gue tanya ada yg lebih murah gak, kata mbak-mbaknya pake HVS. Yaudah karena gue berpikir nyari yg paling murah, gue milih ngeprint poster fisdas dengan ukuran A1 dengan HVS.

Oke, pas udah di print, gue baru ngasih tau Ega, dan dia bilang. "Jangan ngeprint HVS hem..."
"Lah kenapa?" "Effort gue..."
Hmm........ oke gue salah lagi.

Yaudah akhirnya gapapa tuh, pas jam 1 lewat 15 kita menuju kelas. Dan gue tau kelompok Yogi baru mau ngeprint poster jam segitu. Gue keatas bareng Mella. Pas kita masuk udah ada ibunya, dan singkat cerita, di kocoklah kelompok siapa yang maju duluan. Dan, kelompok gue dapet urutan pertama. Dan pada saat itu, yang baru dateng cuma gue, Retri, sama Dea. Mushab bilangnya gak dateng karena masih di Tangerang, tapi akhirnya dateng. Dan Ega, yang gak tau nih dia kemana.

Retri nelpon Ega dan gak diangkat-angkat. Emosi gue udah sampe puncak. Gue mikir, jangan-jangan dia ngeprint poster fisdas lagi karena gak puas. Ya Allah, dia mikirin effort dia tapi gak mikirin temennya yang udah kesana buat ngeprint? Bodolah, pikiran gue saat itu presentasi fisdas kelompoknya harus lengkap. Karena ga dateng-dateng, gue nyamperin ke studio C, berharap tuh anak masih disana. Pas nyampe sana ga ada, gue tanya orang pada gatau. Akhirnya gue sms Irma, lagi sama Ega ga? Trus Irma bales, setau dia Ega ikut Yogi ke Aladdin. Haih, betapa keselnya setengah mati gue saat itu. Akhirnya gue nangis. Gue nangis! Betapa cengengnya.....

Gue cuma mikir, betapa dia gak mikir kalo hari itu presentasi Fisdas. Walau gatau kapan majunya, tapi pasti ada kemungkinan bakalan maju pertama. Dan betul aja kan, maju pertama. Ppt ada sama dia, udah tau jam 1 masuk tapi jam 1 lewat 15 masih ngeprint. Akhirnya dia dateng dan bener, ngeprint ulang poster fisdasnya. Gue nyoba buat gak sakit hati, kalo gitu kenapa ga daritadi dia aja yang ngeprint? Buat apa gue ngeprint, dan apa bedanya material di mata bu gati? -__________-

Hhh dia dateng dan langsung gue sambut dengan. "Kemana aja sih loooo? Kita maju pertama tauu"
"Tadi gue nemenin Yogi dulu hem" trus gue bilang sambil nahan nangis "Coba mikirin kelompok juga dong.."
Au ah, gw masuk dengan jengkel luar biasa. Dia duduk di belakang gue. Dia nanya sesuatu dan selalu gue jawab dengan "Au." dan dia bilang, "Maaf hem...."

Begitu judesnya gue kalo lagi sebel, dan gue tau itu. Begitu gak dewasanya gue kalo lagi sebel, dan gue juga tau itu. Akhirnya yang tadinya dapet urutan pertama, kita jadi urutan ke-empat. Alhamdulillah masih di bolehin maju. Gue tau gue ngambek kaya anak kecil. Gue tau daritadi gue judes banget sama Ega, gara-gara gue kesel sama perbuatan dia. Gue tau mungkin dia juga kesel sama gue.

Yaudah semua ini buat pelajaran aja. Gue juga minta maaf ke semua yang udah gue sakitin hatinya *ehem*
Yaa, gue belajar untuk diri gue, kalo kerja kelompok harus selalu respect sama yang lain. Ngerti gitu punya tanggung jawab masing-masing. Ngerti gitu, buat gak ngecewain orang lain. Dan ngerti, akan arti waktu.

Haaaap!
Gue ga boleh gini terus, gampang ngambek. Cobalah untuk berubah fah. Yang lalu ga apa, karena pasti ada hikmah yang bisa dipetik. Kesalahan itu berarti, mengajarimu banyak arti. Tetap semangat!

Sabtu, 12 Mei 2012

Ambigu

"Aku bukan seseorang yang mudah lupa, aku hanya berusaha tak mengingatnya. Aku bukan orang yang sulit untuk mengingat, tapi aku hanya berusaha melupakan."

"Sama halnya denganmu. Aku bukan orang baru untukmu. Tapi aku hanya sekeping perjalanan yang sekarang kamu lupakan."

"Tak ingatkah pernyataan kita dulu, berteman sampai akhir, walau hatimu sudah tertanam lebih kepada mereka."

"Menyesal adalah bentuk akhir saat aku mencoba menanyakan kabarmu. Kecewa lebih tepatnya. Sebegitu kecilkah aku yang sudah tak punya arti. Atau... sebodoh itukah kamu melupakan kita?"

"Betapa mahal harga persaudaraan itu, dengan gampangnya kau buang semua. Dan dengan gampangnya aku menuduhmu seperti itu."

"Kecemburuan belaka, saat kulihat kamu sudah bisa leluasa terbang tanpa ada kita yang membantu. Mungkin juga ini yang disebut rindu."

"Aku cukup mendoakanmu untuk hidupmu yang baru."

"Selamat berbahagia, seseorang yang disana. Tak cukup bertahun-tahun untuk melupakan kamu."

Rabu, 09 Mei 2012

:"

















Gue bakal kangen banget main sama kalian lagi! :")

Selasa, 01 Mei 2012

Fahma Kembali!

Yang lalu itu hanya bentuk kecengengan seorang Fahma hahaha. Betapa malunya diri ini masih berlaku bocah, yuk ah semangat lagi. Bukan semangat boong-boongan. Walau hanya kata, sejatinya yang positif itu pasti menyebar positif. Selamat Hari Pendidikan Nasional ya! Semoga ke depan Pendidikan Indonesia lebih baik. Lebih kepada instropeksi pada diri masing-masing, sudah melakukan apakah untuk Indonesia tercinta?

Lakukan dari sekarang tanpa menunda! Mereka aja bisa, Fahma pasti lebih bisa \:D/