Minggu, 07 September 2014

Membersamai

Sambangi seluruh penjuru sisi, duniawi ternyata cepat terasa bosan. Khilaf pasti pernah tampak dan menghinggap, tetapi harmoni hati menjadi melambat. Pelan... pelan... membunuh yang nyatanya tak terlihat.

Akui saja jiwamu kini coak sebelah. Mengantarkanmu pada gorong-gorong gelisah. Meraung-raung kembali, apakah kamu bahagia? Apakah ini yang selama ini engkau cari?

Duhai hati... mengapa engkau cepat sekali mengaduh? Apa yang kau cerna? Kau mau apa?

____________________________________________________________________________

Mungkin saja ini sinyal, bahwa diri ini ingin memasuki babak baru yang penuh dinamika. Membersamaimu, bukan untuk sekedar mengejar dunia. Membersamaimu, dengan akhirat yang paling utama. Membersamaimu, merajut mimpi yang sama. Membersamaimu, berbagi kesederhanaan, keikhlasan, dan kesabaran. Membersamaimu, menuju jannah-Nya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar