Selasa, 23 Mei 2017

NHW #1 : Mau Kemanakah aku?

Universitas Kehidupan, senang sekali mendengar kata itu ketika mengikuti IIP. Apalagi makna dari "Universitas Kehidupan" baru benar-benar terasa setelah kita punya anak. Dulu, saat masih single, tentunya banyak sekali energi yang bisa kita curahkan untuk memperjuangkan mimpi. Hingga kemudian masuk kepada fase menikah dan kemudian hamil, rasanya bara semangat saya seperti padam. Energinya tak sama lagi seperti dulu. Apalagi setelah punya bayi, saya jadi cepat lelah, emosi labil, lebih cepat menyerah, dan semua itu membuat saya frustasi. Saya yang "keras" terhadap diri sendiri ini menjadi merasa tak berarti ketika waktu saya banyak habis untuk mengurus bayi.

Astagfirullahaladzim...

Saya ingin meminta maaf dalam-dalam terutama kepada diri sendiri karena telah mengotori hati dengan perasaan frustasi mengurus bayi. Nizamku, anak lelaki Ibu yang sangat Ibu sayangi, mungkin Ibu belum selesai dengan diri Ibu, masih banyak yang ingin Ibu capai. Ibu benar-benar belum selesai dengan diri Ibu :(

Perasaan diatas terus menghampiri Saya dan membuat diri ini merasa bersalah. Diri ini ingin mengerjakan semuanya dengan sempurna, hingga yang hadir ialah kelelahan hati yang tak kunjung padam. Kerjaan yayasan membuat banyak pikiran, bikin stress akan deadline dan komentar-komentar, kerjasama bisnis dengan teman kantor, bisnis pribadi yang sedang lemas, dlsb. Nizampun ikut ketika saya kerja sehari-hari di Yayasan, namun tetap merasa bersalah karena seperti "diduakan." Tapi kemudian saya sadar, bahwa yang membuat ini semua sulit adalah perasaan-perasaan negatif saya. Kemudian, setelah ikut IIP, saya seperti menemukan sedikit demi sedikit jawaban. Tidak ada yang salah dengan keinginan saya dalam menggapai mimpi-mimpi yang belum selesai dikala sendiri dulu. Semua bisa berjalan beriringan asal kita tahu adab dan ilmunya.

Bismillahirrahmanirrahim...

Q: Apa Satu Jurusan Ilmu yang ingin Saya tekuni di Universitas Kehidupan ini?
A : Menjadi Craftypreneur 

Q: Alasan terkuat apa yang Saya miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
A : Karena saya menyukai segala hal tentang craft & entrepreneur. Saya menyukai ilmu-ilmunya yang bercabang, saya menyukai terjun langsung di bisnis, saya senang jika dapat bermanfaat bagi banyak orang. Waktu mungkin sama padatnya, tetapi akan lebih fleksibel dalam mengurus Nizam. Nizampun akan melihat banyak hal ketika Ibunya aktif dan dia diikutsertakan.

Q: Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
A : Juni 2017 - PRIBADI : Beli mesin jahit lagi, les privat jahit, 1 week 1 handmade, 1 day 1 book
                       - BISNIS : Buka cabang di Sawangan, hire 2 karyawan, modul kelas bisnis jadi pengusaha kain,
                          media craft youtube diaktifkan kembali
      2018 - Tampil menjadi seseorang yang dikenal sebagai Craftypreneur

Q: Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang akan Saya perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
Saya bertekad akan berubah menjadi pribadi yang lebih santai dalam pikiran hehe tidak membuat semuanya seakan sulit, berpikir dan berperasa positif. Bangun lebih pagi, tidak tidur lagi habis Shubuh (kadang sulit karena menyusui, tapi dicoba Fah!) belajar  IM lebih dalam. Amiin ya Rabbal Alamiinn...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar