Kamis, 29 Agustus 2013

Asa

Assalamu'alaikum. Malam ini, aku terketuk dengan sebuah tulisan yang baru saja aku baca. Dari seorang manusia yang berbicara tentang pergolakan hidupnya, tentang dinamika hatinya dalam mengemban amanah. Hei, adakah yang bisa menjawab pertanyaanku? Sebenarnya, apa hakikat manusia diciptakan? Jika aku memikirkannya lebih dalam, ketakutan yang justru menyongsongku. Huru-hara mencabik-cabik tiap rasa penasaranku. Takut sekaligus ingin berubah lebih baik, lebih baik, lebih baik lagi..

Apakah ini sepele? Jawabku, jelas tidak sama sekali. Ini amat penting dan bercabang kemana-mana. Mungkin ini inti, dasar dari segala apa yang aku yakini, rasa yang... aku tak bisa melukiskannya seperti apa, yang jelas, semakin dalam kau merasakan ini, semakin dalam rasa cinta sekaligus rasa bersalahmu terhadap Allah. Rasanya, tak pantas sekali diri ini mengeluh.

Aku tahu, mungkin saat membaca ini, ada yang tak mengerti apa yang aku utarakan. Namun akupun yakin siapapun yang sejalan dengan pemikiran ini, dengan cepat mereka akan paham maksudku. Tak tahu, yang jelas, dinamika itu akan selalu terjadi. Yang jelas, harus selalu tempatkan Allah pada jawaban pertamamu. Semoga Allah selalu ridho pada kita semua untuk langkahkan diri dan hati mengemban segala amanah di dunia. Dan Allah izinkan lewat amanah tersebut, amalan-amalan baik akan tercatat dan menjadi pemberat saat kelak kita dimintai pertanggungjawaban.

Bismillah. Apapun yang terjadi pada dirimu Fahma, yakini Allah selalu bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar