Jumat, 09 Januari 2015

Maaf

Merasa agak sedikit bodoh saja.. Beberapa waktu lagi aku akan pergi dan berkenalan dengan berbagai macam manusia. Hai tempat yang luar biasa tenang, aku akan datang lagi kesana. Mendengar gemerisik syahdu yang membuat diri ini sejenak lupa. Aku suka suasanamu. Kukan ucap salam perpisahan yang paling sunyi. Biarkan semua tetap seperti ini, kuselesaikan semua dengan tanggung jawab. Tapi aku tak akan merubah apapun yang ada. Kau tetap dengan posisimu, silakan.. Karena memang dirimu yang punya hak mengambil pilihan atas jiwamu. Aku akan pergi detik ini juga.

***

Kosongnya isi terpenuhi olehnya yang lain. Kuketuk ruang-ruang itu dengan perasaan lemas, sekujur tubuhku sudah lelah, terlebih mataku, apalagi jiwaku. Semalam suntuk aku hanya menangis pilu, lebih pagi aku termangu melihat pendar cahaya. Aku jadi sangat suka malam, gelapnya menentramkan. Mungkin aku memang sudah benar-benar gila.

Candu apa yang mengikatku sampai sedalam ini? Aku bagai kepingan yang dihantam batu besar dan pecah! Sama seperti anak-anak yang bermain di pinggir kali, mencari batunya kemudian menghantamkannya sekeras mungkin. Sakit.

Kau jelas lebih merana, tapi aku tetap akan berbaring menatap sang lorong-lorong jalan, yang hanya ada dalam lekat anganku. Nyatanya kini aku harus kembali ke ribaan-Nya. Selamat tinggal, maafkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar