Kamis, 20 Juni 2013

Teka-Teki

Rasanya, topengnya terlalu penuh. Bak artis yang di depul sempurna, penuh ulasan make up sana-sini. Tapi toh nyatanya aku bisa melihatnya. Ya karena terlalu terlihat depulnya. Sana-sini.. Sana-sini.. Mungkin bisa dinamakan "membalas sesuatu." Memakai cara-cara halus, mengambil sedikit-sedikit, menggunakannya untuk keuntungan pribadi.

Tapi aku jadi sangat bersyukur. Allah menuntunku untuk semakin belajar, semakin memahami karakter manusia. Pasti ada rasa sakit di sini, di hati. Pasti ada rasa sedih, kecewa, dan marah. Tapi aku harus bisa mengeluarkannya dengan cara yang tepat. Harus dikeluarkan tentunya, jangan dipendam. Kalau terus-terusan dipendam, ia tak akan kemana-mana. Malah yang ada menggerogoti hatimu dan menjadi lemah. Karena perlu dikeluarkan dengan orang-orang yang tepat. Bukan dalam bentuk yang arogan, bisa kita keluarkan dengan menarik napas dan mengeluarkannya perlahan. Secara lembut. Itu akan membuat kita semakin bisa mengontrol diri sendiri.

Sebenarnya tak habis pikir, tapi memang tidak perlu dipikirkan. Semakin kesini kita harus semakin fokus terhadap apa yang kita tuju. Terhadap apa yang paling diprioritaskan. Terhadap apa yang lebih baik kita kuatkan dibandingkan memikirkan hal-hal sepele yang mematikan.

Benar, kita harus siap untuk dibenci. Kita harus siap menghadapi pro dan kontra. Kita harus siap melihat siapa sebenarnya teman kita. Tapi ingat. Kita juga harus siap untuk dicintai banyak orang, kita harus siap bersyukur terhadap orang-orang yang mendukung kita. Kita juga harus siap menyayangi dan mengasihi mereka. Selama jantung ini masih berdetak, tetap akan aku perjuangkan jalan ini. Karena aku tahu, Allah ada di dalamnya. Allah yang menetapkan segalanya. Allah yang memanggil kami dan meridhoi langkah ini.

Jika ditanya, penting mana, fokus pada kelemahan atau kekuatan? Aku rasa dua-duanya penting. Sama dengan pertanyaan, lebih penting mana, otak kanan atau otak kiri? Kamu bisa menjawabnya sekarang.

Untukmu seseorang, jika saja kau punya banyak hati untuk merasa. Terimakasih, kami sudah bisa melihat alurnya. Terimakasih karena itu menguatkan kami, kamu memang cerdik. Tapi percayalah, kami jauh lebih perasa dan ada Allah yang akan memperlihatkan semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar