Senin, 07 Oktober 2013

Mengapa kamu harus tahu?

"Tolong tulis sebuah cerita tentangku."
"Untuk apa?"
"Menurutmu untuk apa?"
"Bagaimana aku tahu?"
Ia tersenyum.
"Baiklah... agar kau punya waktu lebih lama untuk mengingatku.

---
Musim ini memainkanku lagi. Sinyal-sinyal itu nyata berkedap-kedip memberi isyarat padaku. Hanya beberapa isyarat, namun ia berhasil mengusik zona nyamanku. Berhasil mematahkan rantai usang yang selama ini aku ikat dalam diam.

---
Aku terkesima.
"Mengapa kamu harus tahu?"
"Mengapa tidak boleh?"
"Menurutmu mengapa?"
"Karena aku tak cukup kau percaya?"
Ia menggeleng, lagi-lagi tersenyum.
"Lalu mengapa?"
"Mengapa kau harus tahu?"
"Baiklah, aku tak mau tahu."
Aku melengos dan hendak pergi.
Ia kembali tersenyum kemudian menghampiri.
"Kau tahu? Wajahmu sungguh lucu, makanya aku senang menggodamu."

---
 Derai tawa menggema, aku berlalu begitu saja. Aksi nyata tercipta, aku berlalu begitu saja. Caci maki terhampar, aku berlalu begitu saja. Nyinyir elok terangkai, aku tetap berlalu begitu saja. Karena kau tahu apa?

"Bukankah kejutan itu lebih menyenangkan untukmu?"

Jadi ratakan pesona horisontal, raih kebahagiaan vertikal untuk kemudian karena-Nya kamu dapatkan kebahagiaan kedua-duanya.

---
Ini cerita tentang dirimu.
Ya aku tahu kamu semakin tidak mengerti.
Tapi, mengapa kamu harus tahu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar