Kamis, 07 November 2013

#PetikanKisah #20

Kecendrungan, mungkin benar adanya. Bahwa telah ada gores yang ditinggalkan. Bahwa telah ada jejak yang tertanam. Sosok yang dewasa, entah kenapa aku yakin semua perempuan suka. Sosok yang dewasa, yang untuk mendapatkannya butuh pengalaman, kerja keras, dan tentu hati yang lapang.

Benar, anak perempuan itu selalu dekat dengan ayahnya. Sosok yang selalu ia cari dari pasangan hidupnya. Sama seperti laki-laki. Ia mencari sosok yang lekat pada pandangnya, yang sepanjang masa akan ia bahagiakan, ya, seperti sosok Ibunya.

_________________________________________________________________________________

Pagi ini, terhitung tiga tahun sejak kita berjumpa. Aku ada di negeri Sakura, dan entah dirimu dimana, mungkin di sebuah benua di sebrang sana. Hari ini suasana sedang indah-indahnya, aku ingin membagi keindahannnya denganmu. Bercengkrama denganmu seperti dulu. Lagi, sekali lagi. Bahkan jauhnya jarak tidak dapat menghapus memori tentang itu.

Aku menghela nafas panjang. Mengingat semuanya dengan senyum simpul. Di tanganku ada sebuah surat. Dengan nama pengirim yang sudah tidak asing lagi di hidupku. Surat sederhana berisi satu kata. Kata yang sering ia dengungkan, kata yang sering ia ucap. Sebuah panggilan.

_________________________________________________________________________________

Dua tahun sebelumnya, kita berada dalam satu panggung yang sama. Sama-sama kaget, sama-sama tidak menyangka. Sama-sama tersenyum dan tertawa.
________________________________________________________________________________

"...Sebenarnya, sejak tiga tahun yang lalu, kecendrungan itu telah sama-sama ada di hati kita."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar