Jumat, 01 November 2013

Semi-Kering

Kekosongan itu.... datangnya dari mana?
Dari hatimu yang kering menghadap-Nya.
_________________________________________________________________________________

Biar. Biar semua tahu pojok yang kuukir sendu. Biar semua tahu bahwa aku layu. Biar semua tahu bahwa ini bukan soal logika berpikir. Bukan. Bukan!
_________________________________________________________________________________

Hari ini kembali kuukir janji manis untuk diriku sendiri. Hari ini kembali tertera harapan manis pada rongga-rongga inspirasi. Mengetuk kembali ruang kosong, ruang yang selama ini "lupa" untuk aku temui. Janji yang kusemat untuk diriku, memang sengaja hanya aku dan Dia-lah yang tahu. Ya, seharusnya janji-janjimu biarlah hanya kau dan-Nya lah yang berhak tahu.

Kembali aku menghadap ratusan kertas di depanku. Pilu meresap tiada habisnya, betapa aku rindu. Ratusan kertas itu merekam segala memori, segala taut yang pernah mereka beri untukku. Segala perjuangan yang kami toreh berwaktu-waktu. Akankah kembali?

Aku lihat lagi pojok yang satunya. Sekarang sebuah gambar. Yang kuingat, aku menggambarnya dengan setulus hati. Potret yang aku impikan sampai aku mati. Ialah 100 mimpi, yang selalu mengingatkanku ketika memasuki Ruang Bernafasku.

Aku bernafas. Kulantunkan irama kata pada kertas kosong di hadapanku. Aku menetes. Namun aku tak sanggup meracau. Ribuan bulir-lah yang sanggup mengartikan semua ini.
_________________________________________________________________________________

"Kau tahu apa tentangku? Kau hanya melihat pencitraan semu."
"Aku rasa semua manusiapun begitu. Tapi kamu tidak bagiku."
"Mengapa?"
"Haruskah selalu ada jawaban di setiap pertanyaanmu?"
_________________________________________________________________________________

Kekosongan itu.... datangnya dari mana?
Dari hatimu yang kering menghadap-Nya.

1 komentar:

  1. Wahai kau penulis , mohon tetap menulis krn tulisan mu penuh hikmah bagi orang2 berfikir . mohon request bahas masalah manajemen waktu agar pembaca ini bisa berjuang tanpa lelah , fokus dan mengurangi kemalasan . tolong kaitkan hubungan dgn Rabb dan fakta kehidupan termasuk "konsep kumpulan waktu yg harus dipertanggung jawabkan".

    -- Anggap ini tulisan hanya surat pembaca kepada penulisnya (wajar) , tidak ada maksud terselubung (kemurniaan) , tidak ada paksaan menjawab request (bebas) & anggap biasa saja tdk terjadi apa2 (natural).

    Terima Kasih.

    BalasHapus